Senin, 30 Juli 2012

Uji Kompetensi Guru, Siapa Takut

MULAI 30 Juli ini pemerintah mengadakan Uji Kompetensi Guru (UKG) bagi guru-guru yang sudah memiliki sertifikat pendidik profesional. Meskipun menuai pro-kontra dan ancaman boikot dari guru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tetap melaksanakan rencana itu.
Lantas sudah siapkah kita? Kemdikbud menganggap cara uji kompetensi ulang merupakan langkah paling rasional, mengingat selama ini belum menemukan cara paling efektif selain menerapkan uji kompetensi bagi guru. Hasil uji kompetensi akan digunakan untuk memetakan kompetensi guru, selanjutnya bagi guru-guru yang kompetensinya masih rendah, akan mendapatkan pelatihan/diklat.
Jika tujuan pemerintah seperti ini, para guru mestinya tidak perlu takut akan dicabut tunjangannya jika nilainya rendah, sebab hal ini tidak memengaruhi tunjangan profesi.
Masalah lain yang mendorong dilakukannya uji kompetensi ulang adalah masih rendahnya tingkat kompetensi guru, meskipun sudah ada program tunjangan profesi. Hal ini terbukti dari hasil Uji Kompetensi Awal (UKA) secara nasional tahun 2012 ini dengan nilai rata-rata nasional cukup rendah, yakni, 42,25. Nilai UKA yang bahkan di bawah standar nilai Ujian Nasional (5,5) itu, jelas sangat memprihatinkan. Bagaimana mungkin akan menghasilkan peserta didik yang cerdas jika kompetensi guru rendah.
Bahan Introspeksi
Kompetensi yang rendah dan tuntutan profesional barangkali menjadi penyebab maraknya cara-cara kurang terpuji agar guru dinilai layak. Maka, terbitlah ijazah ilegal, PAK palsu, bahkan sertifikat atau portofolio palsu yang diduga marak akhir-akhir ini, yang akhirnya masyarakat sering mencibir profesi guru.
Hasil UKA yang rendah harus menjadi bahan introspeksi guru untuk segera berbenah. Apalagi pemerintah sudah ancang-ancang lebih jauh dengan menggulirkan beberapa keputusan penting yang berorientasi kepada kualitas guru. Program-program tersebut antara lain, program induksi bagi guru pemula, pembatasan kuota guru secara nasional, perekrutan guru yang diperketat, serta uji kompetensi secara berkala dan berkelanjutan.
Dapat ditarik kesimpulan, diam-diam revolusi guru di Tanah Air sedang bergulir. Pergerakannya cenderung cepat, bahkan tidak terduga di alam reformasi. Jika menengok ke belakang, hampir 30 tahun guru tak banyak beranjak. Kini semangatnya memang telah berubah. Jika guru masa-masa pembangunan adalah untuk pemerataan dan bahkan sebagai komoditas politik, sehingga begitu mudahnya menjadi guru, di era sekarang semua telah berubah atau dengan kata lain, menjadi guru tidak lagi semudah dulu.
Maka, mau tidak mau kita butuh reorientasi profesi guru, mendudukkan profesi guru pada tempat yang bermartabat. Hal ini bisa ditempuh dengan memperbaiki tingkat kompetensi guru. Kita harus legawa jika hasil kompetensi guru masih rendah, setidaknya UKG bisa menjadi bahan refleksi sejauh mana kemampuan kita dan upaya apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kompetensi guru. (37)
-- Mardiyanto SPd, guru SMP N 2 Sukoharjo Wonosobo
Sumber : http://www.pendis.kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=6755

10 Trik Sukses Belajar

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang percaya bahwa kesuksesan adalah takdir. Ada pula yang meyakini bahwa kesuksesan akan datang dengan usaha keras. Kebanyakan, kesuksesan hadir karena adanya usaha pengembangan diri dan disiplin dalam menerapkan kebiasaan belajar yang efektif. Nah, berikut ini adalah 10 tips yang bisa Anda gunakan untuk mencapai kesuksesan belajar!
1.Jangan pernah menumpuk pelajaran dalam satu sesi
Siswa yang berhasil dalam belajar biasanya memiliki periode waktu atau jadwal belajar yang lebih singkat dan efektif. Mereka tidak pernah mencoba belajar dengan "sistem kebut semalam." Jika Anda ingin menjadi siswa yang sukses, maka Anda perlu belajar dengan konsisten. Anda juga harus memiliki waktu yang teratur, meski pun sesi belajar yang lebih pendek.
2. Rencanakan waktu belajar
Siswa yang sukses memiliki jadwal belajar yang spesifik. Mereka akan menyelesaikan tugas studi mereka dan tetap konsisten dengan jadwal yang mereka tulis. Siswa yang belajar dengan cara sporadis dan main-main tidak akan mudah berhasil dibandingkan siswa yang memiliki jadwal belajar.
3. Belajar di waktu yang sama
Selain perencanaan, belajar dengan rutin juga dapat memberikan efek positif dalam diri Anda. Ketika Anda belajar pada saat yang sama setiap hari, hal itu akan menjadi kebiasaan dalam hidup Anda, sehingga secara mental dan emosional lebih siap untuk belajar dan setiap sesi belajar akan menjadi lebih produktif.
4. Belajar dengan memiliki tujuan
Belajar tanpa arah dan tujuan tidak akan pernah efektif. Anda harus tahu persis apa yang menjadi tujuan Anda dalam belajar. Sebelum belajar, tentukanlah target apa yang harus Anda capai dalam sesi tersebut. Misalnya, menghapal 30 kosakata bahasa Spanyol dalam satu sesi belajar.
5. Jangan pernah menunda waktu belajar yang sudah direncanakan
Sangat mudah bagi Anda untuk menunda sesi belajar yang sudah ditentukan. Apalagi, jika Anda kurang berminat pada pelajaran tersebut. Siswa yang ingin berhasil tidak boleh menunda waktu belajar. Jika Anda menunda jadwal bejar, seterusnya Anda akan menjadi kurang efektif dalam menerima materi pelajaran.
6. Mulailah dengan subjek yang paling sulit terlebih dahulu
Carilah subjek pelajaran tersulit dan lebih membutuhkan upaya serta energi yang besar dalam menyelesaikannya. Setelah Anda menyelesaikan tugas tersebut, Anda akan lebih mudah untuk menyelesaikan sisa tugas. Percaya atau tidak, dimulai dengan pekerjaan yang paling sulit akan sangat meningkatkan efektivitas sesi belajar dan prestasi akademis Anda.
7. Tinjaulah kembali catatan Anda
Tinjaulah segala catatan Anda di kelas terlebih dahulu. Sebelum Anda menulis segala catatan yang baru, tinjaulah hasil catatan Anda secara menyeluruh untuk memastikan bagaimana menyelesaikan tugas dengan benar.
8. Pastikan tidak ada gangguan dalam belajar
Ketika Anda terganggu saat belajar, Anda akan kehilangan dan memecahkan konsentrasi belajar. Untuk itu, sebelum Anda mulai belajar, temukanlah tempat di mana Anda tidak akan terganggu.
9. Gunakan kelompok belajar efektif
Pernahkah Anda mendengar kalimat "Dua kepala lebih baik dari satu?". Pernyataan tersebut dapat dibenarkan dalam situasi belajar. Bekerja dalam kelompok memungkinkan Anda untuk mendapatkan bantuan dari siswa lain ketika Anda kesulitan memahami konsep, menyelesaikan tugas lebih cepat, dan membantu siswa lain dan diri Anda sendiri dalam menginternalisasi subjek materi. Namun, kelompok belajar bisa menjadi sangat tidak efektif jika mereka tidak terstruktur.
10. Tinjau kembali catatan sekolah dan bahan-bahan kelas Anda selama akhir pekan
Siswa yang berhasil meninjau kembali apa yang telah mereka kerjakan selama seminggu pada akhir pekan, akan membantu mereka untuk merumuskan jadwal selanjutnya secara lebih efektif.
Sumber : http://www.pendis.kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=6744

Minggu, 29 Juli 2012

Kita Latih Anak dengan Berpuasa


Oleh : Butet Sriani (Guru RA Milda Wiranti
Tanjung Morawa, 30 Juli 2012
Nabi memerintahkan kepada setiap orang tua kepada anaknya ketika ia berumur 7 (tujuh) tahun untuk melaksanakan shalat. Tidak menutup kemungkinan bahwa perintah ini bisa kita terapkan untuk sebuah ibadah puasa khususnya di Bulan Ramadhan. Memang kita tidak boleh memaksakan anak terlalu berlebihan, akan tetapi untuk sebuah pendidikan saya rasa tidak ada salahnya agak sedikit keras agar sang anak terbiasa untuk melakukan sebuah Ibadah terhadap Allah SWT. Puasa adalah salah satu Rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh setiap insan/hamba Allah SWT, sebuah ibadah harus juga dilewati dengan latihan (belajar). Tidak ada salahnya bahkan sebuah kebajikan bagi setiap orang tua untuk melatih anaknya sejak dini melakukan ibadah puasa. Kendati belum ada pedoman seberapa mampu bagi anak untuk melakukan ibadah puasa karena kondisi tubuh setiap anak tidak sama. Bagaimana cara mengetahui kemampuan berpuasa pada sang anak?. Sebetulnya tidak begitu sulit; anak yang sudah merasa lemas pasti akan mengeluh lapar dan dahaga, ketika kondisi ini terlihat maka kita tidak boleh membiarkannya sampai demam atau bahkan mengeluarkan keringat dingin, apalagi sampai anak merasa mual bahkan muntah. Kemungkinan sang anak merasa stres dan kita harus menyuruhnya untuk berbuka puasa, dan tetap memberikan semangat agar besoknya sang anak tetap bersemangat juga untuk melaksanakan ibadah puasa. Perlu kita kontrol ketika sang anak buka puasa disiang hari jangan sampai terlalu berlebihan karena bisa mengakibatkan pencernaannya terganggu. Latih anak secara bertahap dengan menggunakan unterval waktu dan catat dalam agenda perkembangan puasa anak setiap harinya. Mudah-mudahan sang anak akan terlatih untuk berpuasa selama hidupnya. Dan sekali lagi jangan lupa berikan apresiasi kepada anak supaya apa yang terbaik dilakukannya mendapat manfaat dan pahala. Semoga ..................

Minggu, 22 Juli 2012

RA MILDA WIRANTI MENAMBAH LOKAL

Dalam rangka pengembangan RA dan sekaligus menambah sarana prasarana khususnya ruang belajar/lokal RA Milda Wiranti Kecamatan Tanjung Morawa melakukan pembenahan dan sekaligus meronovasi/menambah lokal untu RA. Pembangunan tersebut dilakukan dengan biaya sendiri demi untuk kenyamanan belajar anak-anak. Pembangunan memerlukan biaya yang cukup banyak sehingga tersendat dan tentunya memerlukan waktu untuk merampungkannya. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan dan rejeki kepada yayasan Pendidikan Milda Wiranti Kec. Tanjung Morawa.

Berikut foto bangunan yang sedang di bangun :




Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda