Senin, 06 Agustus 2012

10 Tanda Anak Cerdas

Seringkali, orang tua bingung melihat anaknya yang masih usia balita. Ada yang nakal, ada yang kelewat aktif, tetapi ada juga yang kalem dan pendiam. Oleh karena itu, selalu terbersit pertanyaan, cerdaskah anakku? Menurut American Association of Gifted Children, Duke University, Durham, North Carolina (AS), ada 10 tanda anak-anak cerdas. Berikut ini beberapa ciri-ciri anak cerdas.
1. Mampu membaca di usia dini. Daya ingat yang sangat baik serta kemampuan untuk belajar dengan cepat, membuat mereka mampu membaca pada usia yang sangat dini.
2. Mampu berjalan dan bicara di usia dini. Kemampuan koordinasi tubuh berkembang lebih cepat, memudahkan mereka belajar berjalan.
3. Aktif bertanya. Anak cerdas umumnya cepat bosan sehingga selalu ingin tahu tentang hal-hal baru –yang membuat mereka menjadi penanya yang sangat aktif dan seringkali sangat kritis serta sangat “bermakna”, sehingga membutuhkan penjelasan yang cukup rinci.
4. Aktif berargumentasi. Karena kemampuan berpikir analitisnya berkembang pesat, mereka senang mengemukakan pendapat serta gagasan, berdebat dan mampu mengekspresikan diri dengan baik.
5. Tulisan tangannya tidak rapi. Karena jalan pikiran mereka jauh lebih cepat dibandingkan kemampuan gerak tangannya untuk menuliskan hal-hal yang dipikirkan.
6. Sensitif. Baik secara emosi maupun fisik –mereka bisa menunjukkan reaksi berlebihan terhadap sesuatu di lingkungan.
7. Mampu berpikir kreatif. Senang dengan tantangan yang mengharuskan mereka menciptakan sesuatu yang baru serta menyelesaikan masalah dengan cara yang tidak umum.
8. Energik. Anak yang penuh vitalitas, sepertinya tak kenal lelah, sehingga biasanya tidak mau tidur siang dan susah disuruh tidur meski sudah larut malam.
9. Senang bereksperimen. Daya kreativitas yang sangat tinggi, membuat mereka sangat suka mencoba melakukan berbagai hal baru, yang mungkin cukup ekstrim.
10. Senang mengamati. Minat yang sangat tinggi untuk belajar tentang berbagai macam hal, menjadikan mereka pengamat yang baik –dan memiliki rentang perhatian yang panjang. Demikian cirri-ciri anak cerdas seperti dilansir ayahbunda. (Stifa).
Sumber : http://obyektif.com/duniawanita/read/10_tanda_anak_cerdas/

Anggaran UKG (Uji Kompetensi Guru)

Berapa Besar Anggaran Uji Kompetensi Guru?
JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelenggaraan uji kompetensi guru (UKG) tak hentinya mendapatkan sorotan. Sejak sebelum dilaksanakan, pro kontra terus bergulir. Sejumlah organisasi guru mengkritisi pelaksanaan ujian yang menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bertujuan memetakan kompetensi guru. Selain hasilnya yang diprediksi tidak akan valid, dari sisi anggaran juga disoroti. Ada yang menyebutkan, untuk uji kompetensi terhadap lebih dari satu juta guru ini, dianggarkan Rp 100.000 per orang. Kemdikbud membantahnya, anggaran per orang tak sebesar itu. Berapa sebenarnya rupiah yang digelontorkan?
Hingga saat ini, memasuki hari ketiga pelaksanaan yang masih diwarnai kegagalan, besaran anggaran untuk membiayai uji kompetensi belum juga dipaparkan Kemdikbud.
Dalam sebuah kesempatan, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidik (BPSDMP-PMP) Kemdikbud, Syawal Gultom mengatakan, unit cost untuk masing-masing guru peserta UKG adalah Rp 50 ribu.
Namun, keterangan Syawal ini berbeda dengan jumlah yang disampaikan oleh anggota Komisi X DPR yang membidangi pendidikan, Dedi Gumelar, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/8/2012).
Menurut Dedi, pelaksanaan UKG membutuhkan biaya sekitar Rp 300 miliar dengan unit cost masing-masing peserta hampir mencapai Rp 200 ribu. Di luar itu, DPR tidak mengetahui secara jelas berapa anggaran untuk perangkat pendukung lainnya dalam pelaksanaan UKG.
Dedi mengungkapkan, terkait besaran anggaran UKG tidak dipaparkan secara rinci kepada DPR.
"Kami hanya menyetujui anggarannya saja, tapi semuanya tidak disampaikan secara rinci. Jangan salah, UKG itu menelan banyak biaya. Mencapai ratusan miliar tapi kami tidak ngeh untuk apa saja anggaran tersebut," kata Dedi.
Sebelumnya, salah satu organisasi guru, Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) menolak pelaksanaan uji kompetensi guru karena menilai tidak punya dasar hukum dan hanya pemborosan.
Sekretaris Jenderal FGII Iwan Hermawan mengatakan, bila untuk pelaksanaan UKG itu dianggarkan biaya per guru mencapai Rp 100 ribu, maka jika dikalikan sekitar satu juta guru yang akan mengikutinya, akan menghabiskan dana mencapai Rp100 miliar.

Editor :Inggried Dwi Wedhaswary
Sumber : http://www.pendis.kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=6772

Minggu, 05 Agustus 2012

Pengelolaan Pembinaan Raudhatul Athfal

Oleh : Butet Sriani, S.Pd (Kepala RA. Milda Wiranti Tanjung Morawa)
Pelaksanaan Workshop di Bogor memberi kesan ilmu tersendiri bagi saya selaku utusan RA. Milda Wiranti Tanjung Morawa, Workshop dilaksanakan dari tanggal 1 s.d 3 Agustus 2012 bertempat di Hotel Permata Bogor. Dalam salah satu materi yang disampaikan oleh Narasumber dari IGRA Kemenag Pusat bagian RA yaitu Oleh : Dra. Hj. Latifah. M, M.Pd, dapat disimpulkan sebagai berikut:
"Kurikulum Raudhatul Athfal adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, bidang pengembangan dan penilaian serta cara yang digunakaan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Fungsi RA : Fungsi pendidikan Raudhatul Athfal adalah membina, menumbuhkan, mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya. 
Tujuan RA adalah : Membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap perilaku, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik agar menjadi muslim yang menghayati dan mengamalkan agama serta menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan kepentingan pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Program pembelajaran di Raudhatul Athfal mencakup bidang pengembangan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar bersifat pembiasaan. 
Bidang Pengembangan Akhlakul Karimah, Sosial Emosional dan Kemandirian 
Bidang pengembangan akhlakul karimah, sosial emosional dan kemandirian merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak, sehingga menjadi kebiasaan yang baik
Bidang pengembangan Kemampuan dasar: a. PAI, b. Bahasa, c. Kognitif, dan d. Fisik"
Oleh karena itu kepada seluruh pengelola RA khususnya di Deli Serdang untuk tidak bosan melakukan inovasi dan pengembangan RA demi untuk kelanjutan pendidikan anak khususnya dalam rangka menanamkan pendidikan agama sejak dini.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda